fbpx
Webinar
UNLOCKING COMPANY GROWTH THROUGH IMPACTFUL LEADERSHIP
X
  • Home
        • Agile Training
        • Learn and build the right mindset, skill, and culture to master agile through interactive training.

        • Agile Coaching
        • We will help you facilitate, train, mentor, and coach the team members to improve their agile understanding and implementation.

        • Agile Course
        • Sharpen your agile understanding through series of online courses at Ekipa.

        • Agile Transformation
        • Our Executive Agile Coach will help you respond to the fast-changing world by adjusting your way of working.

        • Venture Building
        • We help you build a momentum of innovation by co-creating startups with you.

        • IT Solution
        • We help businesses in Indonesia to build successful IT solutions through an agile team of software professionals.

  • Insights
        • About Communities
        • We have built engaging communities to trigger Agile and Innovation in Indonesia.

  • Careers
  • Start Agile
  • 00Hari
  • 00Jam
  • 00Menit
  • 00Detik
  • 00Hari
  • 00Jam
  • 00Menit
  • 00Detik

Mengenal Metode Agile Software Development yang Lagi Hits

Agile Software Development

Agile software development menjadi istilah yang tentunya tidak asing bagi para pengembang perangkat lunak (software).

Seiring berjalannya waktu, ternyata prinsip dalam Agile software development tidak hanya bisa diterapkan untuk mengembangkan perangkat lunak saja, lho. Namun, juga bisa diterapkan dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Agile software development? Mari kita kupas tuntas bersama agar kamu punya pemahaman yang lebih dalam.

Apa Itu Agile Software Development?

Apakah kamu masih ingat dengan drama Start-Up yang pernah booming di akhir tahun 2020?

Nah, drama Start-up ini kalau bisa dibilang menjadi representatif dari apa yang terjadi di masa kini. Apakah itu?

Ya, drama Start-up itu menjadi representatif perkembangan start-up yang terus berkembang dan jumlahnya terus bertambah.

Di Indonesia saja pada tahun 2019 menurut Startup Ranking, Indonesia menempati peringkat 5 dunia negara yang memiliki jumlah start-up terbanyak.

Jumlah start-up yang terdata pada tahun 2019 sekitar 2.193 start-up. Indonesia berada pada peringkat lima setelah Amerika Serikat, India, Inggris Raya, dan Kanada.

Tentunya sampai tahun 2021 ini jumlahnya semakin bertambah. Apalagi ditambah dengan adanya pandemi.

Nah, istilah start-up ini identik dengan perusahaan yang inti bisnisnya menggunakan teknologi dan aplikasi.

Perkembangan industri start-up ini tentunya meningkatkan permintaan akan perangkat lunak (software).

Organisasi, perusahaan, ataupun instansi pemerintah pun tak ingin ketinggalan juga. Mereka menyadari dengan adanya perangkat lunak ini berguna membantu bisnis atau aktivitas pekerjaan mereka, misalnya meningkatkan kinerja, mengurangi biaya cost, dan mempercepat bisnis.

Perkembangan perangkat lunak (software) ini dapat berkembang pesat karena adanya metode pengembangan software.

Ada banyak metode pengembangan software. Namun, kali ini kita hanya akan membahas tentang metode Agile Software Development.

Apa yang kamu ketahui tentang Agile Software Development?

Agile Software Development adalah sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama dengan pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

Kumpulan metodologi tersebut bisa juga disebut Agile Development Methods.

Agile artinya bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, dan waspada. Sehingga saat membuat perangkat lunak dengan menggunakan metode Agile Development diperlukan inovasi dan tanggung jawab yang baik antara tim pengembang dan klien.

Tanggung jawab yang baik antara tim pengembang dan klien bertujuan untuk menghasilkan kualitas perangkat lunak yang bagus dan kelincahan tim yang seimbang.

Sejarah Singkat Agile

Pernahkah kamu bertanya tentang asal mula Agile? Nah, pada bagian ini akan dijelaskan secara singkat asal mula Agile.

Istilah Agile mulai muncul digunakan oleh para pengembang perangkat lunak pada tahun 2001. Padahal gaya bekerja secara Agile sudah diterapkan mulai dari pertengahan tahun 1990-an. Hanya saja gaya bekerja tersebut belum dinamakan dengan Agile.

Awal masalah mengapa muncul Agile adalah para praktisi, baik orang yang bekerja di dalam organisasi untuk mengembangkan produk atau konsultan yang membantu mengembangkan produk merasa cara pengembangan perangkat lunak yang selama ini digunakan itu tidak bekerja dengan baik.

Mereka pun berusaha untuk memadukan cara lama dengan cara baru hingga akhirnya bertemu dengan metodologi yang mereka rasa tepat.

Metodologi tersebut menekankan pada kolaborasi antara tim pengembang produk dengan stakeholder pemangku kepentingan bisnis, frekuensi pendistribusian nilai bisnis, tim yang mandiri dan mampu mengorganisasi diri, dan cara cerdas untuk membuat, mengkonfirmasi, dan mengirimkan kode.

Para penemu metodologi ini merasakan betul manfaat dari metode yang pada akhirnya disebut Agile ini. Mereka pun memiliki inisiatif membuat kerangka dari metodologi yang ditemukan agar bisa dipakai oleh tim organisasi dan konteks lainnya.

Itulah awal mula munculnya istilah framework seperti Scrum, Extreme Programming, Feature Driven-Data (FDD), Dynamic Systems Development Method (DSDM) dan lainnya.

4 Nilai Agile Software Development

Agile software development itu lebih dari sekedar framework pengembangan perangkat lunak seperti Scrum, Feature-Driven Development, atau Extreme Programming.

Agile software development ini bisa dibilang layaknya payung yang menaungi macam-macam framework pengembangan perangkat lunak dan prakteknya sesuai dengan prinsip Agile.

Agile Software Development terdefinisi dalam empat nilai, biasa disebut dengan Agile Alliances Manifesto. Empat nilai itu adalah sebagai berikut:

  1. Interaksi dan personel lebih penting daripada proses dan alat. Di dalam Agile interaksi antar anggota tim sangatlah penting. Tanpa adanya interaksi yang baik maka proses pembuatan perangkat lunak tidak akan berjalan sesuai rencana.
  2. Perangkat lunak yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap. Saat melakukan proses demontrasi kepada klien, perangkat lunak yang berfungsi dengan baik akan lebih berguna daripada dokumentasi yang lengkap.
  3. Kolaborasi dengan klien lebih penting daripada negosiasi kontrak. Salah satu ciri dari Agile adalah klien menjadi bagian dari tim pengembangan software. Sehingga kolaborasi dengan klien menjadi proses yang sangat penting. Karena fungsi-fungsi software yang dikembangkan harus terus menerus dibicarakan dan diimprovisasi disesuaikan dengan keinginan klien.
  4. Respon terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. Agile Software Development berfokus pada kecepatan respon tim ketika klien mengharapkan perubahan saat proses pembuatan software.

Nah keempat nilai yang dimiliki oleh Agile itu membuat Agile Software Development itu berbeda dengan jenis software development lainnya.

7 Tujuan Agile Development Methods

Sebenarnya apa sih tujuan dari Agile itu sendiri? Nah, secara garis besar inilah tujuan dirumuskannya agile development methods.

Tujuan Agile Software development
  1. High-value & working App system, dapat menghasilkan perangkat lunak yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Biaya pembuatan bisa ditekan dan perangkat lunak bisa berjalan dengan baik.
  2. Iterative, incremental, & evolutionary. Agile adalah metode pengembangan perangkat lunak yang iteratif, selalu mengalami perubahan, dan evolusioner.
  3. Cost control & value-driven development, mengembangkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan tim bisa dengan cepat merespon kebutuhan yang diinginkan pengguna sehingga waktu dan biaya pembuatan perangkat lunak bisa dikontrol.
  4. High-quality production, kualitas dari perangkat lunak yang dibuat tetap terjaga, meskipun waktu dan biaya lebih sedikit.
  5. Flexible & risk management, pertemuan dengan klien untuk melakukan tes perangkat lunak dapat sering dilakukan. Sehingga fungsionalitas perangkat lunak mudah diubah dan akhirnya kegagalan perangkat lunak pun bisa diminimalisir.
  6. Collaboration, tim pengembang diharuskan sering bertemu untuk membahas perkembangan proyek dan menambahkan feedback dari klien ke dalam perangkat lunak. Sehingga tim bisa berkolaborasi dengan maksimal.
  7. Self-organizing & self-managing teams. Dengan menggunakan Agile pengembang dapat memanajemen dirinya sendiri, sedangkan manajer tim hanya bertugas mengkolaborasikan pengembang perangkat lunak dengan klien.

12 Prinsip Agile Software Development

Sekarang ini pasar teknologi berkembang begitu cepat, adanya Agile development sangat membantu tim pengembang produk dalam menciptakan produk terbaik.

Karena dalam Agile development menggunakan 12 prinsip berikut ini:

  1. Kepuasan klien menjadi prioritas utama. Prioritas utama diberikan dengan delivery software yang berharga lebih awal dan berkelanjutan.
  2. Terbuka dengan adanya perubahan requirement bahkan ketika terjadi di proses akhir. Agile memanfaatkan perubahan untuk keunggulan kompetitif pelanggan.
  3. Meningkatkan frekuensi delivery perangkat lunak menjadi lebih pendek waktunya.
  4. Para pengembang produk dan juga orang bagian bisnis perlu bekerja sama setiap harinya.
  5. Membangun tim yang selalu termotivasi dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kebutuhan mereka dan memberikan kepercayaan penuh pada tim.
  6. Komunikasi langsung dengan tatap muka menjadi cara paling efektif dan efisien dalam sebuah tim pengembangan produk.
  7. Hal yang menjadi tolak ukur adalah apabila perangkat lunak bisa bekerja dengan baik.
  8. Agile mendorong perkembangan yang berkelanjutan.
  9. Memperhatikan keunggulan teknis dan desain secara terus-menerus.
  10. Kesederhanaan adalah hal terpenting.
  11. Tim yang mampu mengelola dirinya sendiri menghasilkan arsitektur, requirement, dan desain terbaik.
  12. Refleksi antar anggota tim menjadi sarana untuk menjadikan kerja tim menjadi lebih efisien.

12 prinsip di atas adalah rumusan prinsip yang dirumuskan oleh 17 praktisi perangkat lunak independen dan dituangkan dalam buku Agile Manifesto pada tahun 2001.

Kelebihan dan Kekurangan dari Agile Development

Apa kelebihan dan kekurangan dari Agile Development dibandingkan dengan software development lainnya?

Yuk, kita cari tahu bersama kelebihan dan kekurangan dari Agile Development!

Kelebihan Agile Development

Perusahaan top di dunia sudah mengadopsi Agile, ini tandanya bahwa Agile memiliki kelebihan dibanding software development lainnya.

Adapun kelebihan dari Agile Development adalah sebagai berikut:

  1. Produk yang dihasilkan berkualitas unggul. Hal ini dikarenakan dalam manajemen Agile, pengujian merupakan bagian terintegrasi dalam pelaksanaan proyek. Sehingga hal tersebut menghasilkan produk akhir yang lebih baik.
  2. Kepuasan pelanggan menjadi hal prioritas. Kepuasan pelanggan terhadap produk yang diinginkan akan membuat mereka kembali menggunakan Agile di proyek lainnya.
  3. Agile memungkinkan terjadinya kontrol proyek yang lebih baik lagi karena didukung dengan adanya transparansi.
  4. Pengembangan perangkat lunak menjadi lebih cepat tanpa harus menggunakan resources yang besar.
  5. Mengurangi tingkat kegagalan proyek. Adanya sprint yang dilakukan tiap harinya membuat metodologi Agile ini mampu untuk mendeteksi dan mengatasi masalah secepat mungkin. Sehingga mengurangi tingkat resiko kegagalan proyek.

Itulah lima keuntungan penggunaan metode Agile Development dan sesungguhnya masih banyak lagi keuntungannya.

Kekurangan dari Agile Development

Dibalik keuntungan menggunakan Agile Development Methods tentunya ada kekurangan yang perlu kita sadari.

Kekurangan dari Agile Development ini bisa menjadi bahan pertimbangan apakah organisasi kita cocok untuk menerapkan Agile atau tidak.

Adapun kekurangannya dari Agile Development adalah sebagai berikut:

  1. Agile sebaiknya diterapkan pada jumlah tim yang kecil. Sehingga Agile menjadi kurang tepat apabila diterapkan pada tim yang memiliki anggota lebih dari 20 orang.
  2. Sulit memprediksi resources apa yang dibutuhkan di awal. Kesepakatan yang terjadi ketika menggunakan metode Agile ini adalah kita tidak bisa tahu secara pasti produk apa yang akan jadi pada tahap akhir. Hal ini menimbulkan ketidakjelasan dari sumber daya baik berupa biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
  3. Terbatasnya dokumentasi yang dihasilkan karena lebih berfokus pada software yang bekerja dengan baik.
  4. Pengukuran yang sulit dilakukan karena Agile menerapkan perbaikan terus-menerus. Sehingga untuk melakukan pengukuran perlu untuk melihat proses secara keseluruhan.

Nah, itulah kekurangan dari Agile Development.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan Agile Software Development di atas maka Agile dapat digunakan sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan pembentukkan serta pengembangan software.

Agile juga dapat meningkatkan hasil dan kinerja dalam bisnis perusahaan, instansi, maupun organisasi yang kompleks.

Apakah kamu tertarik menerapkan metode Agile Software Development di perusahaanmu? Atau kamu memang tertarik, tapi bingung memulainya dari mana?

Tenang saja, Ekipa menyediakan sumber daya yang bisa membantumu mengenal Agile lebih dalam. Kamu bisa belajar bersama Agile Coach dari Ekipa atau belajar mandiri di E-learn Ekipa.

Kalau perusahaanmu butuh training Agile agar penerapan Agile menjadi lebih baik lagi, Ekipa siap menjadi partner terbaikmu.

Ditulis oleh Rudi, Sarjana Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Seorang Agile enthusiast yang senang belajar tentang Agile.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat