fbpx
Webinar
UNLOCKING COMPANY GROWTH THROUGH IMPACTFUL LEADERSHIP
X
  • Home
        • Agile Training
        • Learn and build the right mindset, skill, and culture to master agile through interactive training.

        • Agile Coaching
        • We will help you facilitate, train, mentor, and coach the team members to improve their agile understanding and implementation.

        • Agile Course
        • Sharpen your agile understanding through series of online courses at Ekipa.

        • Agile Transformation
        • Our Executive Agile Coach will help you respond to the fast-changing world by adjusting your way of working.

        • Venture Building
        • We help you build a momentum of innovation by co-creating startups with you.

        • IT Solution
        • We help businesses in Indonesia to build successful IT solutions through an agile team of software professionals.

  • Insights
        • About Communities
        • We have built engaging communities to trigger Agile and Innovation in Indonesia.

  • Careers
  • Start Agile
  • 00Hari
  • 00Jam
  • 00Menit
  • 00Detik
  • 00Hari
  • 00Jam
  • 00Menit
  • 00Detik

Mengenal Apa Itu OKR dan Keuntungannya untuk Perusahaan

Apa itu OKR

Penasarankah kamu apa yang membuat Google menjadi perusahaan raksasa yang terus berkembang pesat?Ternyata salah satu rahasianya adalah mereka menggunakan OKR. Apa itu OKR?

OKR merupakan singkatan dari Objective Key Result dalam menentukan tujuan, meningkatkan performa karyawannya, dan tentunya mengembangkan bisnisnya.

Sebenarnya, apa itu OKR dan bagaimana OKR membuat perusahaan bisa maju sedemikian pesatnya? Nah, daripada penasaran kali ini kita akan mengupas tuntas pembahasan tentang OKR ini.

Apa Itu OKR Sebenarnya?

Mengutip dari CIO, OKR adalah sebuah metode perumusan dan perencanaan tujuan yang membantu tim, individu, atau organisasi dalam mendefinisikan apa yang menjadi tujuan dengan cara yang terukur dan melacak bagaimana hasilnya.

OKR ini didesain untuk membantu organisasi untuk menetapkan tujuan jangka panjang dengan hitungan hari bukan hitungan bulan.

Ciri khas dari OKR yang membedakan dengan metode perencanaan konvensional adalah OKR sering ditetapkan, dipantau perkembangannya, dan dilakukan evaluasi. Biasanya hal tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Sifat OKR pun berbeda, OKR memiliki sifat terukur, fleksibel, transparan, dan aspiratif. Biasanya tujuan ditetapkan oleh seorang pemimpin dan nanti semua anggota tim bisa mengetahui apa saja yang dilakukan anggota tim lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Itulah makanya dinamakan transparan.

Proses dalam penyusunan OKR ini bisa dibilang sederhana, tapi butuh irama kerja yang cepat. Perspektif dan kreativitas dari anggota tim akan sangat bermanfaat bagi tim untuk mencapai tujuan bersama.

Banyak orang yang penasaran, mungkin kamu juga begitu terkait apa sih bedanya OKR dengan KPI? Mana yang lebih baik?

OKR dengan KPI memang sama-sama alat pengukur produktifitas. Namun, bila diibaratkan maka KPI adalah alat pengukur untuk mengecek apakah kita sehat atau tidak.

Sedangkan OKR mengukur apakah kita sedang berada di jalan yang tepat dalam rangka menujuan tujuan yang diinginkan atau jangan-jangan kita sudah keluar jalur.

Perbedaan OKR vs KPI akan kita bahas pada artikel yang berbeda, ya. Sejauh ini apakah sudah paham apa itu OKR? Mungkin dari pengertian sudah cukup terbayang ya?

Seiring dengan perusahaan yang menerapkan konsep Agile maka penggunaan OKR menjadi semakin populer. Tertarik mencoba?

Sejarah OKR

Sejarah OKR
Photo by Pok Rie from Pexels

OKR pertama kali digunakan oleh perusahaan Intel dan kemudian menyebar ke perusahaan yang ada di Silicon Valley, Google salah satunya.

Google mengadopsi metode perencanaan OKR ini semenjak tahun 1999, dan tahukah kamu OKR ini mendukung pertumbuhan Google yang awalnya hanya memiliki 40 karyawan menjadi 60.000 karyawan. Wow! Perkembangan yang luar biasa, bukan?

Keberhasilan penerapan OKR di Google ini menginspirasi perusahaan besar lainnya untuk ikut mengadopsi OKR seperti Twitter, LinkedIn, Spotify, AirBnb, dan masih banyak lagi.

Penasarankah kamu bagaimana awal mulanya OKR ini dicetuskan? Baiklah, inilah ceritanya.

OKR ini sebenarnya sudah ada semenjak tahun 1975. Saat itu John Doerr seorang tenaga penjualan yang bekerja di perusahaan Intel mengikuti kursus internal perusahaan.

Kursus internal itu diajarkan oleh Andy Grove yang terkenal dengan julukan Bapak OKR. Kursus internal itu mengenalkan tentang pengenalan teori OKR yang kemudian diubah namanya menjadi iMBOs ( Intel Management by Objectives).

Selama menjabat di Intel, Andy Grove memperkenalkan pendekatan OKR yang diterapkan di Intel. Tak lupa ia mendokumentasikannya dalam bukunya yang berjudul “High Output Management” pada tahun 1983.

Pada tahun 1999 ketika John Doerr bekerja untuk Kleiner Perkins, sebuah firma modal ventura, ia memperkenalkan konsep OKR pada perusahaan rintisan yang diberikan investasi oleh Kleiner Perkins.

Perusahaan rintisan itu bernama Google. Ternyata konsep OKR cocok dengan Google dan kini menjadi budaya Google. Bahkan Lary Page, salah satu pendiri Google memberikan apresiasi pada buku yang ditulis oleh John Doerr yang berjudul “Measure What Matters”.

“OKR telah membantu kami meningkatkan pertumbuhan sepuluh kali lipat dan belipat-lipat. OKR mampu menggapai tujuan besar kami dalam mengorganisir informasi yang ada di dunia. OKR membuat kami dan seluruh anggota perusahaan berada pada jalurnya.” puji Lari Page

Keunikan OKR

Sejarah OKR

Apa sebenarnya yang membuat OKR menjadi demikian spesialnya sehingga perusahaan raksasa sekelas Google masih menggunakannya sampai sekarang?

Ternyata konsep inti dari OKR itu sendiri yang membuat metode ini unik dan spesial. Mari kita kupas satu per satu.

  1. Tujuan yang Agile

    Alih-alih menggunakan metode perancangan tujuan yang statis, OKR ini mengambil pendekatan Agile yang selalu siap akan perubahan.

    Siklus perancangan tujuan dibuat lebih pendek, biasanya per tiga bulan sekali agar bisa beradaptasi dan berinovasi dengan perubahan yang sedang terjadi.

  2. Kesederhanaan

    Hal yang rumit memang menjadi momok menakutkan untuk dicapai. Berbeda dengan OKR, justru OKR dibuat sesederhana mungkin dan mudah dimengerti.

    Perusahaan yang mengadopsi metode OKR ini terbukti mampu memangkas waktu yang yang dihabiskan untuk menentukan tujuan bulanan menjadi tujuan harian.

    Sehingga perusahaan akan lebih fokus untuk menginvestasikan sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan tersebut.

  3. Transparansi

    Salah satu tujuan utama dari OKR adalah untuk menciptakan keselarasan dalam organisasi.

    OKR ini bersifat transparan sehingga terbuka untuk karyawan dalam segala level. Bahkan seorang karyawan bisa tahu OKR dari pimpinannya.

    Adanya transparansi ini membuat semua anggota tim mengetahui apa yang dilakukan anggota lainnya.

  4. Tujuan yang Ambisius

    Terlalu mudah apabila perusahaan mampu mencapai tujuannya 100%. Atas dasar itulah filosofi OKR ini ada.

    OKR ini menantang organisasi untuk bisa menentukan tujuan yang ambisius. Tujuan yang menantang dan ambisius akan membuat anggota tim berpikir bagaimana cara untuk menggapai tujuan itu.

Keuntungan Implementasi OKR di Perusahaan

Photo by Gabby K from Pexels

Dari keunikannya itu, apa sih keuntungan implementasi OKR bagi perusahaan?

Tentunya ada banyak keuntungannya, bukan? Kalau tidak ada keuntungannya maka tak mungkin Google memakainya dalam budaya kerjanya.

1. Membentuk Budaya yang Agile

Tujuan yang dibuat dalam waktu yang lebih singkat misalkan per tiga bulan membuat OKR ini bisa lebih cepat dalam menyesuaikan dan lebih baik dalam beradaptasi dengan perubahan.

Selain itu bila ada insight atau inovasi baru dari tim maka akan mudah untuk segera diaplikasikan. Bahkan OKR ini mampu meningkatkan inovasi yang ada di dalam perusahaan.

OKR ini membuat perusahaan merasakan budaya Agile yang bertumpu pada kegesitan dan juga kecepatan.

2. Keselarasan dan Kerjasama Lintas Divisi

OKR ini tentu akan mampu meningkatkan kolaborasi dalam tim bahkan antar tim yang berbeda fungsi divisi sekalipun.

Tim yang berbeda ini akan saling bahu-membahu membantu ketercapaian tujuan yang sudah ditetapkan . Tim ldengan fungsi marketing apabila memiliki ide untuk tim fungsi produksi maka bisa langsung menyampaikan idenya.

3. Mengurangi Waktu dalam Penentuan Tujuan

Kesederhanaan metode OKR ini membuat perancangan tujuan menjadi lebih cepat dan mudah.

Hal ini otomatis membantu mengurangi waktu dan sumber daya yang digunakan untuk merancang sebuah tujuan.

4. Membangun Komunikasi yang Jelas

Komunikasi adalah salah satu kunci kesuksesan dalam kerjasama antar tim. OKR ini mendorong adanya transparansi dan kesederhanaan yang membantu anggota tim untuk memahami tujuan dan prioritas organisasi.

Ketika mereka memahami apa yang menjadi tujuan dan prioritas organisasi maka mereka akan turut berkontribusi dengan apa yang menjadi keahlian mereka.

Hal ini berkaitan sekali dengan karakter tim yang Agile.

5. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Pendekatan OKR yang melibatkan semua karyawan berkontribusi dalam mencapai suatu tujuan meningkatkan keterlibatan karyawan.

Kontribusi yang mereka lakukan membuat mereka merasa bertanggung jawab untuk mencapai tujuan yang akan dicapai bersama.

6. Meningkatkan Fokus dan Disiplin

Pengurangan jumlah tujuan yang akan dicapai membuat anggota tim atau karyawan fokus dengan organisasi.

Selain itu, mereka juga akan disiplin untuk mengerjakan apa yang menjadi kontribusinya dalam meraih tujuan tersebut.

Kesimpulan

Ingat! OKR ini adalah alat manajemen dan bukan alat untuk mengevaluasi karyawan.

OKR ini telah terbukti penerapannya dan hasilnya pada perusahaan besar seperti Google, Intel, dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa OKR ini terbukti bekerja dan bisa kamu gunakan di dalam tim atau perusahaan.

Setelah mengetahui seluk-beluk, mulai dari pengertian apa itu OKR, bagaimana sejarahnya, konsep intinya, dan keuntungannya maka pada artikel berikutnya kita akan belajar bagaimana cara menyusun OKR dan mempraktekannya.

Semoga artikel tentang OKR ini membantu memperluas perspektif kamu, ya.

Kalau kamu masih bingung, kamu bisa banget bertanya langsung dengan Agile Coach yang ada di Ekipa atau kamu bisa mulai berlangganan Ekipa e-learn.

Tunggu apalagi, kalau penentuan tujuan bisa lebih mudah dilakukan, mengapa memilih yang susah?

Open chat